Malem ini, gue rasa semuanya udah cukup. Sabar…itu yang
selama ini bisa gue lakuin. Itu yang selama ini ngga pernah habis. Sabar…satu
kata yang terlalu gampang buat orang katakana. Tapi ngga segampang itu untuk
bisa dijalanin dengan baik. Kita bisa sabar atas dasar apapun itu. Sayang
misalnya, cinta contohnya. Dan ketika kita mengatas namakan sayang dan cinta
sebagai dasar kesabaran kita, maka ngga akan pernah bisa keluar dari mulut atau
bahkan dari hati kita sebuah kata…capek. Ngga akan pernah. Itu menurut gue.
Walaupun sejujurnya kita sebenernya ngerasain hal itu. Tapi kita ngga akan
pernah bisa untuk ngucapin itu. Apalagi ke orang yang kita sayang dan cintai.
Itu menurut gue.
Mungkin ketika masalah itu datang, ketika kesabaran itu
diuji. Semuanya hanya bisa terpendam dalam hati, dan tertanam dalam otak.
Ketika ini terjadi, kita butuh kekuatan. Tapi saat kita butuh, kekuatan itu
sedang pergi entah kemana. Kekuatan itu tak ada dalam genggaman kita. Kekuatan
itu tidak berjalan mendekati kita. Sakit? Tentu sajaJ tapi apa yang bisa kita
lakukan? Tidak ada.
Kemudian semuanya terlihat seperti jalan buntu. Semua
terlihat hitam, tak ada titik terang. Ketika itu terjadi, hanya ada sebuah
jalan kecil. Sangat kecil hingga terkadang tak seorang pun bisa melihatnya. Jalan
itu sempit, tapi selalu ada cahaya yang menuntun kita untuk tetap bisa
berjalan. Terkadang kita berputus asa, terkadang kita ragu apakah jalan ini
berujung? Tapi akan selalu ada keyakinan dalam diri kita untuk melanjutkan
perjalanan itu. Jalan itu adalah…jalan Tuhan:’)
Jum’at, 26-07-2013.
Icha.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar