Sabtu, 31 Agustus 2013

Tulisan Kedua Malam Ini



Tuisan kedua dimalam ini, mungkin kerinduanku pada menulis sudah mencapai titik puncaknya malam ini. Mungkin itu juga karena aku sedang merasakan hatiku berdnyut sangat keras malam ini, hingga menimbulkan rasa sakit yang teramat. Hem…mungkin. Ya, mungkin.
Kamu tau rasanya ketika ada yang hilang darimu dan itu mempengaruhi hidupku? Kamu tau rasanya sedikit…terabaikan? Kamu tau rasanya… ah sudah lah.
Kadang aku mau tanya, bagimu aku ini apa? Masih berartikah aku untukmu? Masih sama seperti dulu kah rasa takutmu ketika aku marah? Masih dibutuhkannya kah aku dalam hidupmu? Masih sama kah rasa takutmu akan kehilangan ku? Ku harap semuanya masih sama dan tak akan pernah ada yang berubah.
Mungkin kau selalu menilaiku berlebihan, menilaiku takpernah dewasa, menilaiku masih seperti anak kecil. Ya, itulah sifatku. Masih maukah kau menerimaku dengan segala kekurangan itu? Dengan segala sifat burukku yang tak mudah untuk bisa ku rubah? Aku selalu berharap kau masih mau dan akan selalu mau. Aku tau, aku bukan wanita sempurna. Aku bukan orang yang selalu bisa membuatmu senang. Aku bukan orang yang selalu bisa mengerti dan menuruti kemauanmu. Aku bukanseorang yang mandiri. Aku bukan seorang yang sempurna. Tapi, aku selalu mencoba untuk bisa jadi yang kau inginkan. Untuk menjadi sempurna seperti wanita lain. Aku mencoba selalu ada untukmu, aku mencoba mengerti setiap suasana hatimu. Menuruti setiap kemauanmu.
Aku tau kekuranganku masih sangat banyak, aku seringkali tak sabar menunggumu. Seringkali aku membuatmu kesal dengan sifat kekanak-kanakan ku. Seringkali aku mengecewakanmu. Aku hanya mohon satu hal, sabar. Karna semua butuh proses, karna tak semudah itu mengubah sifat asliku. Tapi percayalah, untukmu aku selalu mencoba. Selalu.
Semoga kamu ngerti sama semuanya ya…
Ingatkah kau saat pertama kali kita kenal? Saat pertama perasaan itu mulai tumbuh dihatimu, kemudian juga dihatiku? Ingat semua hal yang pertama kali kita lakukan bersama? Ingat kah kau pada perasaan mu saat pertama kali kau benar-benar menginginkanku ada dalam hidupmu? Sekarang semuanya sudah terpenuhi. Masih adakah semua perasaan-perasaan indah itu? Bagiku segalanya terasa manis, ketika denganmu, saat bersamamu, apapun itu. Kuharap aku selalu bisa menjadi yang nomor satu untukmu, menjadi yang selalu kau banggakan, menjadi yang selalu kau sayangi cintai dank au rindukan:’)

Jum’at, 26-07-2013.
Icha.

Sabar



Malem ini, gue rasa semuanya udah cukup. Sabar…itu yang selama ini bisa gue lakuin. Itu yang selama ini ngga pernah habis. Sabar…satu kata yang terlalu gampang buat orang katakana. Tapi ngga segampang itu untuk bisa dijalanin dengan baik. Kita bisa sabar atas dasar apapun itu. Sayang misalnya, cinta contohnya. Dan ketika kita mengatas namakan sayang dan cinta sebagai dasar kesabaran kita, maka ngga akan pernah bisa keluar dari mulut atau bahkan dari hati kita sebuah kata…capek. Ngga akan pernah. Itu menurut gue. Walaupun sejujurnya kita sebenernya ngerasain hal itu. Tapi kita ngga akan pernah bisa untuk ngucapin itu. Apalagi ke orang yang kita sayang dan cintai. Itu menurut gue.
Mungkin ketika masalah itu datang, ketika kesabaran itu diuji. Semuanya hanya bisa terpendam dalam hati, dan tertanam dalam otak. Ketika ini terjadi, kita butuh kekuatan. Tapi saat kita butuh, kekuatan itu sedang pergi entah kemana. Kekuatan itu tak ada dalam genggaman kita. Kekuatan itu tidak berjalan mendekati kita. Sakit? Tentu sajaJ tapi apa yang bisa kita lakukan? Tidak ada.
Kemudian semuanya terlihat seperti jalan buntu. Semua terlihat hitam, tak ada titik terang. Ketika itu terjadi, hanya ada sebuah jalan kecil. Sangat kecil hingga terkadang tak seorang pun bisa melihatnya. Jalan itu sempit, tapi selalu ada cahaya yang menuntun kita untuk tetap bisa berjalan. Terkadang kita berputus asa, terkadang kita ragu apakah jalan ini berujung? Tapi akan selalu ada keyakinan dalam diri kita untuk melanjutkan perjalanan itu. Jalan itu adalah…jalan Tuhan:’)



Jum’at, 26-07-2013.
Icha.

Sabtu, 06 Juli 2013

Dewasa



Ditemani udara dingin yang begitu menusuk tulang, dan ditemani suara rintik air hujan yang belakangan ini kudengar setiap harinya, kemudian ditelingaku terpasang headset yang mengalir sebuah lagu yang menurutku menggambarkan suasana hatiku saat ini…

18tahun 4bulan, itu usiaku ketika tulisan ini dibuat. Diusia yang sama sekali ngga muda ini aku ngerasa ngga normal. Ngga normal dalam arti sifat dan kepribadianku ngga bertumbuh seiring umurku. Diusia ini aku masih belum bisa dewasa, bahkan makna dan arti dewasa sepenuhnya pun aku belum mengerti. Ini menyusahkan sekali, bukan hanya untukku tapi juga untuk orang-orang disekitarku. Teman, sahabat, orang tua dan…pacar. Aku masih ngga ngerti sama jalan pikiranku sendiri, kenapa semuanya ngga berjalan seiring bertambahnya umur. Kenapa sifat dan sikapku ngga pernah bisa dewasa. Padahal aku berkali-kali diingatkan untuk lebih dewasa menyikapi semuanya, tapi sampe detik ini pun belum bisa.
Syawal… pacarku saat ini. Dia yang selalu mengingatkanku untuk bersikap dewasa. Aku berusaha semampuku, tapi aku tak pernah bisa. Mungkin dimatanya aku tetaplah anak kecil yang takpernah bisa bersikap dewasa layaknya remaja seumurku. Aku sadar itu, dan aku bukannya diam saja. Aku takpernah berhenti untuk berusaha tapi seringkali sifat bodohku terulang. Dan itu yang membuatku jalan ditempat, takpernah bisa berubah dewasa. Aku ingin bisa menjadi seperti yang ia mau, mendengarkan dan menuruti setiap perkataan, lakukan apa yang ia nasehatkan, tapi lagi-lagi aku kehabisan cara untuk memenuhi itu semua. Entah mungkin memang aku yang bodoh. Ia tak suka aku menyalahkan diri sendiri, tapi kurasa itu kenyataannya. Aku selalu merasa paling benar, tapi saat aku mengungkapkan dan mendengarkan setiap balasannya ternyata akulah yang paling salah. Aku ingin sekali menangis ketika menulis ini, tapi semua tertahan dan rasanya sesak sekali. Aku hanya ingin mengucapkan dua kata saat ini, maaf dan terimakasih. Maaf untuk segala kesalahan dan kebodohanku yang tak pernah hilang, maaf karna belum atau tidak bisa menjadi yang kamu inginkan. Dan… terimakasih untuk segala nasehat dan pembelajaran yang telah kamu berikan padaku selama ini. Aku mencintaimu, selalu…








 06-07-2013.
Icha.